AWALNYA LINUX

Linux? Bagaimana awalnya kenapa bisa ada?
Ok, sekarang saya akan menceritakan sejarahnya seringkas mungkin.

Linux ini semua awalnya dimulai dari seorang mahasiswa yang bernama Linus Torvalds yang sedang belajar di Universitas Helsinki.
Dia tertarik pada sistem Unix dan mengambil kursus sistem operasi Unix tersebut.

Kemudian dia membeli komputer pribadi untuk dipakai di rumah.
Apa yang akan dia buat awalnya dengan menggunakan komputer tersebut, halnya kedengaran simpel.
Linus ingin membaca berita dari server di Universitas melalui komputer di rumahnya.

Nah yang menariknya, pekerjaan yang dia buat untuk tujuan itu, semua benar-benar dari awal.
Maksudnya karena ini adalah tahun dimana pemakai rumahan belum banyak yang mempunyai komputer dan apalagi dengan sistem perangkat lunak yang sesuai untuk pemakai pribadi.
Karena itu Linus harus melakukan semua dari hal dasar. Dia perlu membuat komplit suatu sistem baru.
Seperti komputernya harus mengenali keyboard, driver untuk monitor vga nya, driver untuk serial modemnya (untuk sehingga bisa terhubung ke server Universitas), membuat alokasi memori, dan sebagainya. Apalagi disini komputernya memakai prosesor Intel dan dia belum pernah sebelumnya berpengalaman pada prosesor Intel.

Sebagai catatan, sistem dengan fungsi seperti mengenal perangkat pisik yang terhubung di komputer, pertukaran proses, alokasi memori, dan sebagainya, ini disebut Kernel.

Ok, apa yang dia buat untuk tujuannya, hal ini bisa digambarkan seperti melibatkan pertukaran antara proses. Proses awal yaitu untuk melihat input dari keyboard dan mengirim input tersebut ke modem dirumahnya. Proses berikutnya mengirim apa yang diterima dari modem supaya untuk dapat dilihat pada layar. Proses-proses ini dilakukan melalui terminal konsol (bahasa pakemnya, command line interface)

Ya bisa saja dia sebenarnya menggunakan sistem Unix, masalahnya adalah untuk software tersebut perlu dibeli dengan harga yang benar-benar mahal.

Dan karena sebelumnya dia sudah belajar Unix, maka kemudian dia membuat sistem sendiri yang berdasarkan Unix. Dan disinilah bagaimana sejarahnya Unix berperan serta dan ada beberapa kemiripan diantara Unix dan Linux.

Tujuan dia akhirnya selesai dan Linus sudah dapat membuat sistemnya sendiri yang befungsi membaca berita dari server Universitasnya.

Bagaimana asal namanya disebut Linux, sejarahnya juga menarik.

Sampai setelah Linus selesai berhasil membaca berita dari server di Universitas melalui komputer di rumahnya, sampai disini dia belum ada mempunyai nama untuk sistemnya tersebut.
Awalnya dia bertanya kepada salah satu staff Universitas tentang hal suatu teknis dan kemudian dia juga bercerita bahwa dia menyukai bidang Sistem Operasi dan Kernel.
Dan Linus berbagi hal tentang projeknya bagaimana hingga dia akhirnya bisa menggunakan komputer pribadinya untuk mengakses berita di server Universitas dan banyak hal yang perlu dilakukan dari dasar sebelumnya untuk itu.

Staff tersebut kemudian membuat dan memberi direktori pada server milik Universitas untuk Linus sehingga dia dapat menyimpan dan kemudian berbagi untuk supaya nanti dapat lebih mengembangkan sistemnya.
Nah karena nama alias yang dipakai Linus selama ini di Universitas adalah Linux, maka staff tersebut otomatis saja membuat nama direktori tersebut menjadi Linux.

Kemudian sistem tersebut, sekarang kita sebut Linux, ditaruh di server Universitas dan dapat diakses oleh forum.
Dari yang awalnya hanya beberapa orang saja tertarik, pada akhirnya Linux menjadi semakin berkembang dan berkembang hingga sampai saat ini.

Saat ini Linux banyak memiliki varian atau distribusi, seperti Ubuntu, Red Hat, CentOS, dan lain-lain.
Tapi tetap yang mengatur kernel untuk semua varian itu adalah Linus.

Silahkan lihat pada gambar dari link ini (perbesar gambar hingga bisa dibaca) untuk asal dari distribusi Linux
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1b/Linux_Distribution_Timeline.svg

Untuk tulisan selanjutnya, saya akan menghubungan kaitan tentang Fedora, RedHat, dan CentOS.